Kisah Ilmuan Muslim Abbas Bin Firnas
Abbas
bin Firnas
Cerita mitologi
Yunani mengenai ikarus, dianggap sebagai awal mula keinginan manusia untuk bisa
terbang layaknya burung. Kemudian lama setelah itu, mulai banyak karya-karya
yang lahir untuk mewujudkan mimpi manusia agar bisa terbang. Sampai akhirnya
pesawat dan helikopter lahir sebagai proses panjangnya.
Tentang penemuan di
bidang penerbangan, mungkin banyak orang yang beranggapan jika capaian itu
dilakukan oleh orang-orang Barat. Padahal, aslinya konsep penerbangan manusia
pertama diciptakan oleh orang Timur Tengah. Namanya adalah Abbas bin Firnas dan
ia adalah seorang muslim. Hasil penelitiannya pun kemudian menjadi tonggak
sejarah penerbangan seluruh negara. Tertarik dengan kisahnya? Simak ulasan
berikut.
Pada masa muda Abbas
bin Firnas , dia lebih suka mempelajari sastra dan bahasa. Karena itu, awalnya
orang-orang lebih mengenalnya sebagai seorang ahli bahasa. Abbas tumbuh di
daerah yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, oleh karena itu lah dia menjadi
pribadi yang sangat suka belajar dan melakukan penelitian. Bahkan Abbas dikenal
sebagai seorang penyair terkenal di lingkungan kerajaan.
Abbas bin Firnas Awal mula, dia sangat tertarik untuk mempelajari
Al-Quran. Namun lama-kelamaan rasa haus Abbas akan pengetahuan tidak dapat
dibendung lagi, membuat dirinya terus berpindah dari satu sekolah ke sekolah
lainnya. Bukan hanya masalah sastra dan bahasa, Abbas juga ahli dalam ilmu
matematika dan ilmu falak. Itulah yang membuat orang yang satu ini dikenal
banyak orang karena kepintarannya.
Selain bidang sastra,
ternyata Abbas juga mahir di dunia kedokteran. Berawal dari keingintahuan,
Abbas belajar mengenai ilmu medis dari berbagai guru. Dia sering mempelajari
masalah manfaat tanaman untuk kesembuhan, dan cara penting untuk mempertahankan
kesehatan. Abbas juga sering melakukan diskusi dengan para dokter dan apoteker
untuk membahas masalah pembuatan obat.
menurut
Abbas, pencegahan itu lebih baik dari pada mengobati. Karena itu dia terus
berusaha untuk membuat sebuah obat yang dapat mencegah penyakit. Hingga suatu
hari Abbas diangkat sebagai dokter kerajaan di Bani Umayyah Andalusia.
Bukan Wright
bersaudara yang pertama kali terbang, tapi Abbas bin Firnas. Ya, saking sukanya
dia dalam melakukan penelitian, Abbas membuat sebuah percobaan mengenai penerbangan.
Dengan mempelajari cara burung terbang, serta ditambah ilmu fisika yang ia
miliki, Abbas menciptakan alat terbang pertama bagi manusia. Alat itu terbuat
dari bahan khusus dengan kerangka kayu sebagai penyangga bentuk, jadilah Abbas
seolah memiliki sayap saat menggunakan alat tersebut.
Penerbang pertama Akhirnya Abbas mencoba alatnya di sebuah lapang luas
di daerah Kordoba. Ternyata semua yang diperhitungkan Abbas mengenai cara
terbang memang benar, semua orang waktu itu terkejut melihat Abbas yang seolah
burung yang sedang terbang. Tapi ada sedikit kecacatan pada alat Abbas, yaitu
tidak adanya bagian ekor yang mengontrol lajunya. Akibatnya Abbas harus
membentur tanah dan mengakibatkan luka yang cukup parah. Sebenarnya penambahan
ekor pada alat Abbas pernah terpikir, namun dia lupa untuk merealisasikannya.
Jadinya malah petaka ini.
Sebagai orang pertama
yang melakukan penerbangan, Abbas lah orang yang pantas disebut sebagai bapak
penerbangan di dunia. Karena berdasarkan penelitian Abbas inilah membuat sebuah
kendaraan terbang bukan suatu yang mustahil. Di Amerika Eilmer of Malmesbury,
sang pelopor penerbangan pertama di sana, melakukan eksperimen terbang
pertamanya karena terinspirasi oleh penelitian Abbas.
Dan
kemudian dikembangkan lagi oleh Wright bersaudara dan jadilah pesawat terbang
pertama. Jadi penerbangan yang ada di dunia ini tidak terinspirasi oleh kisah
Yunani kuno Ikarus Daedalus, namun karena murni penelitian dari seorang muslim
bernama Abbas bin Firnas.
Nama Abbas bin Farnis
memang jarang kita dengar, tapi sumbangsihnya dalam ilmu pengetahuan sangat
luar biasa. Bukan hanya menjadi pelopor penerbangan dunia, tapi dia juga
seorang muslim yang taat dalam menjalankan perintah agama. Jika para muslim mau
mencontoh semangat Abbas dalam belajar ilmu pengetahuan, bukan hal yang tidak
mungkin Islam akan jaya kembali.
Komentar
Posting Komentar